Kabar baik semuanya yah.. Amin
Sebentar lagi bagi orang-orang yang berketurunan Tionghoa akan merayakan Imlek.
Nah.. tau gak sih temen-temen?
Di dalam perkembangannya budaya tionghoa juga mempengaruhi perkembangan batik pada motif dan pemakaian warna.
Kali ini Athinadolls akan berbagi pengetahuan tentang orang-orang keturunan tionghoa yang terkenal dalam dunia batik membatik di Indonesia bahkan menjadi pengusaha batik sukses di Indonesia.
Oey Sun King
Ia adalah nenek dari pembatik tiga generasi dari Pekalongan, Oey Kok Sing (anak), lalu Jane Hendromartono (cucu). Motif batiknya menggambarkan awan, ular, naga, bunga teratai, kelelawar yang merupakan simbol keberuntungan. Oey Sun King sangat mempertahankan batiknya dengan menggunakan pewarna alam jadi cenderung batiknya masih menggunakan warrna batik klasik. Ia juga termasuk pembatik yang tidak pernah mencantumkan namanya pada kain batik karyanya atau buatannya. Namun penggemar batik bisa mengenali batik karyanya dengan ciri-ciri gaya pembatikannya yang khas.
Oey Kok Sing
Generasi kedua ini tidak meneruskan gaya pendahulunya, melainkan mengembangkan motif baru. Ia lebih memilih pewarna sintetis untuk karya-karyanya. Salah satu motif Buket Tanahan yang dikoleksi seorang kolektor Amerika menunjukan kecermatan sebuah karya seni bangsa timur yang mengagumkan.
Motif Buket Tanahan salah satu karya Oey Kok Sing dengan pilihan warna hijau yang segar dan ornamen yang dibuat dengan cermat dan halus
Jane Hendromartono
Genenrasi ketiga pada keluarga ini mempunyai ciri batik yang lebih soft dibanding pendahulunya. Ornamen dalam motif batiknya lebih lebat jika disebut lukisan batik. Ia selalu membuat objek-objek utama yang sangat menonjol dan sangat detail. Sementara dengan latar belakang berwarna pastel ia membubuhkan isen-isen yang tidak padat tetapi merata dan memberikan kesempatan pada objek utama menjadi point of interest.
We Bring Happiness To All Children
Cinta Batik Cinta Negeri Ku Indonesia
Sumber : Buku Batik (Filosofi,Motif dan kegunaan) karya Adi Kusrianto