Sebuah Kisah Cinta Dari Batik Tambal
“Batik”. Ya, Batik. Sebuah warisan budaya dari Indonesia yang sudah ditetapkan oleh UNESCO. Adakah yang tau kapan hari Batik Nasional diperingati? Tepat sekali! Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Berbicara tentang Batik hampir sama dengan bercerita tentang Indonesia, budayanya, suku bangsanya, dan kehidupannya. Batik Indonesia begitu beragam dengan ciri khas masing-masing. Ada Batik Yogya dan Batik Solo dengan ciri khas kegagahan dan keanggunan. Ada Batik Pekalongan dengan warna-warna yang cerah dengan motif yang lebih bebas. Semua itu memperkaya Batik sebagai warisan budaya Indonesia, kalau bahasa kerennya Indonesia National Heritage ☺
Kali ini, kita akan berbicara tentang sebuah kisah cinta dari salah satu motif Batik yang paling terkenal, yaitu Batik Motif Tambal.
Sebuah kisah cinta terukir dari motif Batik Tambal, seperti yang diceritakan oleh Iwet Ramadhan dalam bukunya “Cerita Batik”. Kain Batik Motif Tambal dipakai saat seorang ibu melahirkan bayinya. Kain ini digunakan sebagai alas saat Ibu melakukan proses persalinan. Setelah proses bersalin selesai, sang ayah bayi harus mencuci kain Batik Tambal tersebut sampai bersih dan menyimpannya. Dan harus sang ayah sendiri yang mencuci kain ini sampai bersih lalu menyimpannya. Kain ini akan selalu menjadi pengingat bagi ayah dan ibu tentang cinta kasih mereka berdua, perjuangan mereka memiliki anak, dan cinta kasih mereka kepada anak mereka. Cinta kasih inilah yang akan meresap di dalam kain dan memberikan “efek magis” menyembuhkan anak mereka ketika sakit. Konon, jika si anak sakit, cukup diselimuti dengan kain Batik Tambal persalinannya dahulu, maka si anak akan sembuh dari sakitnya, tentu saja disertai dengan doa dari orang tua mereka.
Selain memiliki efek “menyembuhkan”, Kain Batik Motif Tambal juga memiliki efek memperbaiki sesuatu yang rusak dan tanggung jawab serta pengorbanan orang tua kepada anak. Dalam budaya Jawa, tanggung jawab orang tua baru akan selesai setelah anaknya menikah, sehingga cinta, kasih sayang, dan pengorbanan harus selalu diberikan orang tua pada anaknya bahkan jika anaknya sudah menikah sekalipun.
Kini seiring berkembangnya zaman, Batik Tambal digunakan sebagai trend fashion dan bisa dikreasikan sebagai baju, baik baju anak-anak, baju orang dewasa, bahkan baju boneka seperti yang dibuat oleh Athina Dolls diatas.
Hendaknya sebagai warga Negara Indonesia kita mengenal filosofi dan makna dari Batik sebagai warisan budaya bangsa dan menceritakan kembali pada anak cucu kita nantinya agar tidak hilang seiring perkembangan zaman dan majunya tekhnologi.
Cinta Batik Cinta Negeri Ku Indonesia
Tidak ada komentar :
Posting Komentar